7. BILA ORTU MENYURUH
Ibnu Muflih رحمه الله berkata: "Apabila seorang ayah menyuruh anaknya agar
menceraikan istrinya maka tidak wajib ditaati. Demikian pendapat mayoritas
sahabat kami (Hanabilah, pen.)."
Sanadi berkata: Ada seorang lelaki pernah bertanya
kepada Abu Abdillah (Imam Ahmad bin Hanbal رحمه الله) seraya mengatakan: "Sesungguhnya ayahku menyuruhku agar
menceraikan istriku." Beliau menjawab: "Jangan engkau
menceraikannya." Lelaki itu berkata lagi: "Bukankah Umar رضي الله عنه menyuruh anaknya (Abdulloh bin Umar رضي الله عنهما) agar menceraikan istrinya?" Kata Imam Ahmad رحمه الله: "Benar, kalau
memang ayahmu seperti Umar." (Yakni dalam keadilan dan tidak mengikuti
hawa nafsu seperti dalam masalah ini). (al-Adab Syar'iyyah 2/77-78)
8. SIFAT
UMUM WANITA
Ada sebuah syair yang konon dinilai banyak
penyair sebagai "syair terindah tentang sifat umumnya wanita". Ialah
syair Alqomah bin Abdah at-Tamimi sebagai berikut:
فَإِنْ تَسْــــــــــــــــأَلُونِـيْ بِـــالــــــــــــــنِّسَـــــــــــــــاءِ فَــــــــإِنَّنِــــي
بَــــــــصِيْـــــــــــــــــرٌ بِــــــــــأَدْوَاءِ الــــــــــــــــــنِّسَـــــــــــــــاءِ طَبِــــــــــــــــــــــيْـــــــــــــــــــــبُ
إِذَ شَــــــــــــابَ رَأْسُ الْـــــــــــــــــــــــــــمَرْءِ أَوْ قَلَّ مَـــالُـــــــــــــــــــــهُ
فَلَــــــــــــــــــــــيْــــــــــــــــــــــسَ لَـــــــــــــــــــهُ فِــيْ وُدِّهِــــــــــــــنَّ نَضِـــــــــــــــــــــــــــــــــبُ
يُـــــــــــــــــــــــرِدْنَ ثَـرَاءَ الْـــــــــــــــــــمَالِ حَـــيْــــــــــــــــــثُ عَلِــــــــــــــــــمْنَهُ
وَشَـــــــــــــــــــــــــــرْخُ الــــــــــــــــــــــشَّــــــــــــبَابِ عِنْدَهُنَّ عَجِـــــــــــــــــيْــــــــــــــــبُ
Apabila kalian bertanya kepadaku soal wanita
Akulah orang yang mengerti tentang penyakit
mereka dan akulah dokter mereka
Jika rambut seorang pria telah beruban atau
sedikit hartanya
Maka dia tidak lagi dicintai oleh wanita
Para wanita sangat menginginkan kekayaan
harta
Dan awal kepemudaan dalam hati mereka,
sungguh sangat luar biasa
9. MELIHAT
SEBELUM MENIKAH
Sebelum menikah, dianjurkan bagi seorang lelaki untuk
melihat (nazhor) calon istrinya terlebih dahulu sebagaimana sabda Nabi صلي الله عليه وسلم kepada
seseorang yang ingin menikah:
اِذْهَبْ فَانْظُرْ اِلَيْهَا فَاِنَّهُ اَحْرٰى اَنْ يُؤْدِمَ بَيْنَكُمَا
"Pergi dan lihatlah calon istrimu karena hal itu
akan lebih melanggengkan rumah tangga kalian berdua." (HR. Ibnu Majah:
1865, Ibnu Hibban: 4043, lihat ash-Shohihah al-Albani: 96)
Namun hal itu dengan ketentuan beberapa syarat sebagai
berikut:
- Tidak hanya berdua-duaan karena ketiganya adalah setan.
- Pandangannya tanpa syahwat karena tujuan melihat di sini adalah untuk mengetahui saja bukan untuk kelezatan.
- Ada kemungkinan besar untuk diterima. Artinya, kalau dia seorang miskin tapi berkeinginan untuk melamar putri pejabat tinggi misalnya, di sini kemungkinan besar dia tidak diterima, maka tidak boleh.
- Melihat anggota badan yang biasa nampak seperti wajah, telapak tangan, kaki dan sejenisnya.
- Betul-betul berkeinginan untuk nikah bukan hanya mencoba-coba dan berkeliling kepada wanita.
- Wanita tidak bersolek dan berdandan seronok sehingga menimbulkan fitnah, (lihat Syarhul Mumti' Ibnu Utsaimin 12/22).
10. CANDA
ULAMA
Kebiasaan Syaikh Abdul Aziz bin Baz رحمه الله setelah Isya' adalah
mengundang orang untuk makan malam, kalau ada seorang yang udzur, beliau
berkata kepadanya: "Kamu ini takut kepada istrimu, kalau kamu tidak takut,
maka duduk dan makan malamlah bersama kami, tapi kalau takut kepadanya, pergilah."
Akhirnya orang itu terdesak untuk duduk.
Suatu saat, beliau berkata kepada salah
seorang penuntut ilmu: "Kenapa kamu tidak poligami?" Jawabnya:
"Ya Syaikh, saya muwahhid." Kata Syaikh: "Miskin, itu tauhidnya
para penakut!!" (Imam Ibnu Baz Durusun wa 'Ibar Abdul Aziz as-Sadhan hal. 49)
Dalam pelajaran fiqih, ketika membahas
tentang cacat dalam pernikahan, seorang murid bertanya kepada Syaikh Ibnu
Utsaimin رحمه الله: "Wahai Syaikh -semoga Alloh memberkahi anda- bagaimana
seandainya ada seorang lelaki menikah, ternyata setelah itu ketahuan istrinya
tidak punya gigi, bolehkah dia mencerainya?!!" Syaikh menjawab: "Itu
istri yang sangat istimewa!! Karena dia tidak mungkin dapat menggigitmu!!"