Ketahuilah Putriku,...!!
Kau sedang hidup
pada sebuah zaman di mana waktu dan tempat yang seolah telah menjadi sebuah
dimensi yang serba mudah diakses. Tak ada yang tak diketahui oleh siapa pun
tentang sesuatu yang sedang terjadi di belahan bumi lain pada saat bersamaan.
Berbagai macam kecanggihan teknologi telah memungkinkan siapa pun untuk
menyampaikan apa yang diinginkannya pada orang lain. Termasuk fasilitas informasi
serta telekomunikasi yang telah berkembang dengan sedemikian cepatnya. Maka
telepon genggam, televisi, radio, sampai dengan internet telah menjadi sarana
yang umum di dalam menyebarkan informasi sekaligus propaganda. Arus informasi
yang berasal dari segala macam sumber dan kepentingan akan sangat mudah
membentuk kepribadian serta pola pikirmu bila kau tak memiliki benteng yang
kuat. Belum lagi dengan fenomena kemunculan media-media cetak tak bermoral yang
semakin hari semakin mudah ditemukan di jalanan. Majalah, surat kabar, tabloid,
sampai dengan komik dan novel yang berjejer manis cuma berisikan cerita-cerita hasutan
bagi jiwa serta impian semu. Dan itu bisa sangat mudah untuk kau dapatkan di
setiap tempat. Akhirnya, kenyataan itu hanya semakin menambah runyamnya wajah duniamu
saat ini.
Kau pun juga harus
mengerti bahwa masyarakat yang ada di sekitarmu adalah sekumpulan orang-orang
yang ‘sakit’. Masyarakat yang
tampak baik-baik saja itu sebenarnya adalah sebuah bangunan rapuh yang bisa
dihempaskan dengan mudah kapan saja, bahkan oleh tiupan angin yang lembut sekalipun.
Ketika
tayangan-tayangan televisi serta film-film barat yang sekuler telah menjadi
tontonan wajib sekaligus "trade mark" bagi identitas
generasi masa kini. Dan tokoh panutan para remaja adalah para bintang film,
artis, serta olah ragawan yang nota bene merupakan orang-orang yang mungkin
belum pernah bisa merasakan makna hidup yang sejati. Maka perlahan namun pasti,
sebuah peradaban telah bergeser. Nilai-nilai kehidupan, etika religius serta
pola pikir yang sehat sedang terancam keberadaannya untuk kemudian digantikan oleh
sebuah tatanan serta nilai-nilai baru yang –ironis-nya merupakan "produk
gagal" di negara asalnya. Ya, paham paham sekulerisme,
hedonisme, nihilisme, materialisme serta free sex sesungguhnya
merupakan produk sampah dari sebuah peradaban yang me-ngaku "modern".
Besarnya angka
kriminalitas, semakin tingginya tingkat depresi serta keresahan yang tak
tersembuhkan di kalangan masyarakat barat adalah bukti-bukti nyata sekaligus
efek langsung dari penerapan semua paham-paham tersebut. Dan ketika menyadari
bahwa tatanan itu telah gagal, maka mereka justru berlomba-lomba untuk mencari "pasar" baru bagi ide ide sampah
tersebut agar laju roda perekonomian serta rencana besar yang sedang mereka
susun tetap bisa berjalan sesuai rencana. Maka, itulah yang sedang kita lihat
di sekeliling kita hari ini. Wajah Barat yang ditiru habis-habisan oleh
sebagian besar anak muda. Citra "maju" dan modern" sepertinya cukup
ampuh untuk menarik para remaja itu.
Parahnya, melalui
media yang semakin beragam dan canggih, segala macam kegagalan itu bisa tersaji
secara apik, indah dan sangat menggiurkan bagi pemirsanya. Tentu saja, semuanya
itu memang telah direncanakan secara matang oleh musuh-musuh Allah Subhaanahu
wa ta'ala dalam upaya abadinya merongrong umat Islam dari dalam. Mengenai hal ini,
Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sendiri telah mengingatkan
kita:
"Sungguh kalian
akan mengikuti tradisi dan budaya umat sebelum kalian, sejengkal demi
sejengkal, dan sehasta demi sehasta hingga jikalau mereka masuk ke dalam liang
dhab (sejenis biawak), maka kalian akan mengikutinya!! Kami bertanya, "
Wahai Rasulullah! Apakah mereka itu Yahudi dan Nasrani?" Beliau bersabda,
"Siapa lagi?!" (HR. al-Bukhari, no. 22/298)
Putriku tercinta,...!!
Jangan kau
sia-siakan waktu-waktu senggangmu dengan nongkrong di depan TV atau melakukan
perbuatan yang tidak mendatangkan keuntungan duniawi dan akhirat. Gunakanlah
waktumu untuk belajar, memperdalam ilmu agamamu, membaca, menulis ataupun
kegiatan yang bermanfaat lainnya.