Selamat Datang

Selamat Datang

awsurvey

poptm

Sunday 23 June 2013

HIJAB-HIJAB-HIJAB



Wahai Saudari jangan terpedaya hasutan syaitan
Sesungguhnya kewajiban Hijab
Datangnya dari Tuhan kita Yang Maha Memberi

Kita telah mendengar kata-kata ajaib dari saudari kita
Ungkapan mereka tidak menyenangkan tentang hijab
Mengatakan diantara pakaian hitam gelap
Bagaikan di ikat khemah di atas tengkuk

Konon mereka mengajak untuk  membebaskan para gadis,
Lalu di tulis tentangnya di dalam buku
Mereka melakar cara berhias yang kononya tidak merugikan para pemuda

Wahai saudari ku inilah lolongan pembeci umpama srigala
Maka nerakalah seburuk-buruk tempat pembalasan bagi orang zalim
Allah akan membentangkan segala kezaliman mereka di hari pembalasan

Dan syurgalah sebaik-baik tempat kembali.


Tuesday 28 May 2013

HIJAB

Putriku,,,

Pernahkah terlintas dalam benakmu bahwa sesungguhnya kau diciptakan dengan fitrah yang sangat mempesona? Pernahkah kau sadari betapa keberadaanmu di muka bumi ini adalah juga sebagai fitnah bagi kehidupan dan orang-orang yang tak mengerti? Maka ingatlah selalu pada sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam :

"Setelah meninggal dunia, aku tidak meninggalkan fitnah (ujian) yang lebih berbahaya bagi kaum lelaki dari pada masalah wanita." (HR. al-Bukhari, no. 4808 dan Muslim, no. 2740, 2741)

Lihatlah...! Betapa ternyata kalian semua, para wanita sepertimu itu, adalah sebuah permasalahan yang harus disikapi secara sangat hati-hati oleh kaum pria. Dan tentu saja, kondisi ini pun menuntut konsistensi sikapmu agar benar benar mampu menempatkan diri pada posisi yang semestinya. Dengan penampilan pesona performa fisikmu, serta kecenderungan untuk selalu memperlihatkan kecantikan pada orang lain, maka sudah selayaknya, kaum sepertimu memiliki jalan keluar yang aman, sehingga dapat terhindar dari fitnah yang telah diperingatkan itu.

Wahai putriku tersayang,
Sungguh! Jangan pernah sekali-kali kau terperosok pada jalan yang hanya mengeksploitasi pesona dan kecantikanmu sebagai sarana setan untuk men-jerumuskan dirimu sendiri atau bahkan orang lain ke dalam neraka Jahanam. Na'udzubillah!

Sebab bagaimanapun, Tuhanmu sangat menyayangi dan selalu berusaha untuk menjagamu dari segala keburukan dunia dengan aturan-aturan yang telah diturunkanNya. Dan Dia pun takkan pernah membebankan sebuah kewajiban yang kamu tak sanggup memikulnya.
Allah Subhaanahu wa ta'ala berfirman,

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya." (Al-Baqarah: 286).

Maka karena kasih sayangNya pula, Dia mewajibkan pada kaummu untuk mengenakan busana kehormatan (jilbab) yang akan dapat menutupi aurat serta melindungi dirimu dari pandangan orang-orang yang tidak berhak. Tak ada sesuatu yang lain dari perintah itu selain kebaikan yang akan kaummu peroleh. Sebab dengannya, kalian akan dapat lebih mudah dikenali sebagai wanita baik-baik, sehingga tidak diganggu oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Allah Subhaanahu wa ta'ala berfirman,

"Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Al-Ahzab: 59)

Putriku ,...!!

Menutup aurat sebagaimana ketentuan Allah Subhaanahu wa ta'ala dan RasulNya adalah sama pentingnya dengan ibadah-ibadah lainnya seperti shalat, puasa ataupun zakat. Yang apabila tidak dilakukan, maka akan mempunyai konsekwensi serta sanksi berat yang telah ditentukan.
Perintah Allah Subhaanahu wa ta'ala tentang masalah hijab (jilbab) juga senantiasa diawali dengan kata-kata "wanita yang beriman." Maka, sungguh ini menunjukkan pada siapa pun juga tentang betapa asasinya kewajiban yang satu ini bagi setiap wanita Mukminah sepertimu.

Allah berfirman,
"Katakanlah kepada para wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kehormatannya, dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya." (An- Nur: 31)
Mungkin, apabila syariat yang indah ini bisa terlaksana sesuai dengan yang semestinya, maka tak akan pernah lagi ditemui pelecehan-pelecehan atas kaummu, termasuk kasuskasus perkosaan yang seringkali terjadi di tengah-tengah masyarakat. Agamamu telah mengatur permasalahan hijab ini sedemikian rupa, hanya demi untuk meninggikan derajat serta memelihara kehormatan dan kesucian mereka sendiri sebagai wanita Mukminah. Syariat Allah Subhaanahu wa ta'ala itu benar-benar menginginkan posisi wanita bisa berada pada kedudukan kemanusiaan yang mulia serta tidak terjerembab sebagai komoditas yang diperjualbelikan dalam pengertian yang luas. Di mana pada gilirannya nanti akan dapat menunjang keharmonisan hidup untuk mencapai keberhasilan sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dan satu hal yang juga mesti kau ingat adalah bahwa hijab bukanlah sarana untuk memasung segala potensi serta bakatmu. Sebab kewajiban-kewajiban lain seperti menuntut ilmu, beramar ma’ruf serta kewajiban untuk bermasyarakat secara baik dan syar’i masih tetap bisa kau lakukan sepanjang masih memenuhi kriteria serta hukum-hukum syariat yang ada.

Sunday 26 May 2013

Sebab Mekarmu Hanya Sekali




Telah puas kau jaga
Mekarnya kuntum nan dinanti
Wangi bertabur sari madu
Pesona bening takkan pernah terganti
Ilalang iri belalang dan kumbang menanti

Putriku....

Ke mana pun langkah akan kau bawa, sesungguhnya bumi tempat kau berpijak akan selalu menjadi saksi bagimu kelak di hari perhitungan. Tatkala godaan dan rayuan dunia yang semakin hari jelas semakin berat akan kau temui kelak di kemudian hari. Maka, selalu ingatlah bahwa kau adalah bagian dari komunitas makhluk mulia yang dicipta-kan untuk menjadi khalifah di muka bumi. Seorang penghuni alam yang tak layak untuk berbuat kemungkaran di atas amanah berat yang terlanjur dipikulkan. Sebuah amanah besar yang bahkan gunung-gunung pun tak sanggup memikulnya.

Allah Subhaanahu wa ta'ala berfirman,
"Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan
mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh." (Al- Ahzab: 72)

Namun demikian, Allah Subhaanahu wa ta'ala pun tak pernah melepaskan umat manusia begitu saja tanpa bekal yang memadai. Hingga Allah Subhaanahu wa ta'ala menganugerahkan bagi seluruh umat manusia yang ada di dunia ini kelebihan-kelebihan yang bila mampu digunakan sesuai dengan ketentuanNya, maka amanah besar itu akan dapat dilaksanakan dengan baik.

Sungguh, tak ada keraguan sedikit pun untuk menyadari bahwa setiap insan itu diciptakan dalam kondisi yang paling baik. Tanamkanlah dalam jiwamu bahwa kau adalah terlahir sebagai makhluk yang sempurna. Dengarkanlah jaminan dari Allah Subhaanahu wa ta'ala sendiri tentang betapa paripurnanya penampilan fisik dari makhluk bernama manusia, sebagaimana firman Allah Subhaanahu wa ta'ala,

"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya." (At-Tin: 4)

Belum lagi dengan anugerah akal yang diberikanNya bagi umat manusia agar mampu memilah dan memilih kebenaran sekaligus sebagai pembeda antara mereka dengan makhluk yang lainnya. Maka, Islam sebagai pedomanmu itu pun telah menyeru pada setiap diri agar selalu mempergunakan pikiran dan akalnya dalam upaya untuk menjadi makhluk yang paling mulia di sisiNya.
Allah Subhaanahu wa ta'ala berfirman,

"(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) ‘Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan semua ini dengan sia-sia." (Ali Imran: 191)

Di perjalanan hidupmu yang bakal kau tempuh, akan banyak sekali kau temui bermacam godaan serta tipu daya setan yang tanpa kenal lelah berusaha untuk selalu merayumu. Mereka, para setan itu tak akan pernah menyerah sampai tercapai apa yang mereka inginkan. Dengan kondisi masyarakat yang masih sakit seperti itu, maka sudah sepantasnyalah kau harus ikut serta dalam upaya-upaya untuk memperbaikinya.

Jadi, seberat apa pun godaan serta rintangan yang akan kau hadapi kelak di sepanjang perjalanan hidupmu nanti, maka sesungguhnya Dia pun telah memberikan jalan kemudahan dan keselamatan bagi setiap hambaNya. Melalui para rasul dan nabiNya, Dia telah menurunkan segala aturan yang menjadi jalan keluar bagi semua permasalahan yang datang di setiap zaman. Kaidah-kaidah itulah yang selama ini dikenal sebagai agama. Sesungguhnya Allah Subhaanahu wa ta'ala menurunkan aturan-aturanNya tersebut sebagai penjaga dan pemelihara manusia agar terbebas dari jurang kesengsaraan dan kesulitan. Dan justru bukan malah sebaliknya.

Allah Subhaanahu wa ta'ala berfirman,
"Kami tidak menurunkan al-Qur’an ini kepadamu agar kamu menjadi susah, tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah)." (Thaha: 2-3)

Oleh karena itu wahai putriku kembalilah kepada al-Qur’an dan hadits-hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, pelajarilah, hayatilah, dan kemudian amalkanlah dengan penuh istiqamah.



SEBAB MEKARMU HANYA SEKALI
Surat Cinta Untuk Putri Tercinta
Penulis
Haikal Hira Habibillah

Sunday 28 April 2013

IKHTILATH TANPA BATAS

Tak bisa disangkal lagi bahwa saat ini, sulit sekali menemukan tempat yang bebas dari bercampur baurnya antara dua jenis manusia yang berbeda. Ikhtilath yang terjadi di segenap aspek kehidupan telah berlangsung pada tingkatan yang sangat sulit untuk diubah. Dari ruang-ruang sekolah, kampus, perkantoran, pabrik bahkan sampai pada tempat sarana umum serta transportasi pun tak lepas dari budaya itu.

Kondisi masyarakat yang apatis serta awam terhadap ilmu agama, ditambah lagi dengan kuatnya pengaruh budaya western yang tak pernah selesai membawa 'angin budaya'nya seakan telah menjadi mode baru yang wajib ditiru. Sekaligus menjadi legitimasi bagi tradisi yang menyesatkan tersebut. Di satu sisi, tak dipungkiri pula bahwa masih banyak orang-orang "pintar" di belakang pembuat kebijakan itu yang memandang bahwa 'kumpul-kumpul' seperti itu merupakan sarana bagi terwujudnya sebuah hubungan yang bersih antara kedua jenis yang mana akan mampu menjadi penjernih naluri antara keduanya. Meski sesungguhnya, sudah sangat jelas terlihat akibat-akibat dari budaya pergaulan bebas itu. Yang tentu saja bisa dijadikan pelajaran oleh siapa pun juga yang mau sadar dan mengerti tentang bahaya ikhtilath.

Banyak sudah hasil penelitian, baik di dalam maupun di luar negeri yang memaparkan betapa tragis dan mengerikannya kondisi masyarakat yang diakibatkan oleh pergaulan bebas. Institusi-institusi pendidikan, perkantoran atau-pun yang lainnya telah menjadi ladang yang sangat subur bagi terus tumbuh dan berkembangnya paham yang sangat berbahaya ini. Karena pada kenyataannya, ikhtilath atau percampuran bebas antara dua jenis ini merupakan unsur paling menentukan untuk terjadinya masalah-masalah seksualitas, penderitaan psikologis, serta rangsangan naluri. Dan di sisi lain, hal-hal semacam itu sama sekali belum dan tidak akan pernah terbukti mampu menjernihkan naluri seperti apologi dari beberapa orang "pintar" tadi.

Kemudian muncullah akibat-akibat lanjutan dari kondisi yang mengenaskan itu, di tengah-tengah masyarakat yang bingung. Maraknya realitas kehamilan di luar nikah, aborsi, pemerkosaan, bahkan sampai dengan kasus-kasus bunuh diri serta pembunuhan yang tidak jarang dilatarbelakangi oleh kondisi pergaulan yang sangat bebas itu. Tatanan masyarakat yang porak poranda, etika moral yang tercabik-cabik serta rasa malu yang sudah terangkat benarbenar telah memunculkan kekhawatiran yang dalam akan masa depan sebuah kehidupan.

Padahal, andai saja kaum Muslimin benar-benar setia dan istiqamah dalam memegang teguh konsep Islam secara benar dan kaffah, maka sudah barang tentu pengaruhpengaruh ideologi itu tidak akan masuk apalagi sampai merusak ke dalam jiwa, akal dan pikiran mereka. Di sisi lain, kaum Muslimin semestinya juga harus kukuh dalam menghadapi segala tipu daya kaum non Muslim yang memang tak akan pernah berhenti sebelum tercapai tujuannya. Bahkan Allah Subhaanahu wa ta'ala sendiri telah memberikan jaminanNya atas kemenangan agamaNya dari tipu daya mereka, dengan syarat bahwa kaum Muslimin harus tetap
istiqamah dalam menjujung tinggi sikap sabar dan taqwa.

Allah Subhaanahu wa ta'ala berfirman,

"Jika kamu bersabar dan bertaqwa, niscaya tipu daya mereka sedikit pun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu." (Ali Imran:120)