Telah puas kau jaga
Mekarnya kuntum nan dinanti
Wangi bertabur sari madu
Pesona bening takkan pernah terganti
Ilalang iri belalang dan kumbang menanti
Putriku....
Ke
mana pun langkah akan kau bawa, sesungguhnya bumi tempat kau berpijak akan
selalu menjadi saksi bagimu kelak di hari perhitungan. Tatkala godaan dan
rayuan dunia yang semakin hari jelas semakin berat akan kau temui kelak di kemudian
hari. Maka, selalu ingatlah bahwa kau adalah bagian dari komunitas makhluk
mulia yang dicipta-kan untuk menjadi khalifah di muka bumi. Seorang
penghuni alam yang tak layak untuk berbuat kemungkaran di atas amanah berat
yang terlanjur dipikulkan. Sebuah amanah besar yang bahkan gunung-gunung pun
tak sanggup memikulnya.
Allah
Subhaanahu wa ta'ala berfirman,
"Sesungguhnya
Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka
semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan
mengkhianatinya,
dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan
amat bodoh." (Al- Ahzab: 72)
Namun
demikian, Allah Subhaanahu wa ta'ala pun tak pernah melepaskan umat manusia
begitu saja tanpa bekal yang memadai. Hingga Allah Subhaanahu wa ta'ala menganugerahkan
bagi seluruh umat manusia yang ada di dunia ini kelebihan-kelebihan yang bila
mampu digunakan sesuai dengan ketentuanNya, maka amanah besar itu akan dapat
dilaksanakan dengan baik.
Sungguh,
tak ada keraguan sedikit pun untuk menyadari bahwa setiap insan itu diciptakan
dalam kondisi yang paling baik. Tanamkanlah dalam jiwamu bahwa kau adalah
terlahir sebagai makhluk yang sempurna. Dengarkanlah jaminan dari Allah
Subhaanahu wa ta'ala sendiri tentang betapa paripurnanya penampilan fisik dari
makhluk bernama manusia, sebagaimana firman Allah Subhaanahu wa ta'ala,
"Sesungguhnya
Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya." (At-Tin:
4)
Belum
lagi dengan anugerah akal yang diberikanNya bagi umat manusia agar mampu
memilah dan memilih kebenaran sekaligus sebagai pembeda antara mereka dengan makhluk
yang lainnya. Maka, Islam sebagai pedomanmu itu pun telah menyeru pada setiap
diri agar selalu mempergunakan pikiran dan akalnya dalam upaya untuk menjadi
makhluk yang paling mulia di sisiNya.
Allah
Subhaanahu wa ta'ala berfirman,
"(Yaitu)
orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata) ‘Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan semua ini dengan sia-sia."
(Ali Imran: 191)
Di
perjalanan hidupmu yang bakal kau tempuh, akan banyak sekali kau temui bermacam
godaan serta tipu daya setan yang tanpa kenal lelah berusaha untuk selalu merayumu.
Mereka, para setan itu tak akan pernah menyerah sampai tercapai apa yang mereka
inginkan. Dengan kondisi masyarakat yang masih sakit seperti itu, maka sudah sepantasnyalah
kau harus ikut serta dalam upaya-upaya untuk memperbaikinya.
Jadi,
seberat apa pun godaan serta rintangan yang akan kau hadapi kelak di sepanjang
perjalanan hidupmu nanti, maka sesungguhnya Dia pun telah memberikan jalan kemudahan
dan keselamatan bagi setiap hambaNya. Melalui para rasul dan nabiNya, Dia telah
menurunkan segala aturan yang menjadi jalan keluar bagi semua permasalahan yang
datang di setiap zaman. Kaidah-kaidah itulah yang selama ini dikenal sebagai
agama. Sesungguhnya Allah Subhaanahu wa ta'ala menurunkan aturan-aturanNya
tersebut sebagai penjaga dan pemelihara manusia agar terbebas dari jurang kesengsaraan
dan kesulitan. Dan justru bukan malah sebaliknya.
Allah
Subhaanahu wa ta'ala berfirman,
"Kami
tidak menurunkan al-Qur’an ini kepadamu agar kamu menjadi susah, tetapi sebagai
peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah)." (Thaha:
2-3)
Oleh
karena itu wahai putriku kembalilah kepada al-Qur’an dan hadits-hadits
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, pelajarilah, hayatilah, dan kemudian
amalkanlah dengan penuh istiqamah.
SEBAB MEKARMU
HANYA SEKALI
Surat Cinta
Untuk Putri Tercinta
Penulis
Haikal Hira
Habibillah