dengan
menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
1. demi langit yang mempunyai gugusan
bintang,
2. dan hari yang dijanjikan,
3. dan yang menyaksikan dan yang
disaksikan.
4. binasa dan terlaknatlah orang-orang
yang membuat parit[1567],
5. yang berapi (dinyalakan dengan)
kayu bakar,
6. ketika mereka duduk di sekitarnya,
7. sedang mereka menyaksikan apa yang
mereka perbuat terhadap orang-orang yang beriman.
8. dan mereka tidak menyiksa
orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada
Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji,
[1567]
Yaitu pembesar-pembesar Najran di Yaman.
AL-KISAH
Shuhaib bin Simaan Arrmmi ra. mengatakan
bahwa Rasulullah saw. bersabda:
Di masa dahulu ada seorang raja (Yahudi)
yang mempunyai seorang yang ahli sihir, kemudian ketika ahli sihir telah tua ia
berkata kepada raja: "Kini aku telah tua dan mungkin telah dekat ajalku,
karena itu anda kirim kepadaku seorang pemuda yang dapat aku ajarkan kepadanya
ilmu sihir"
Maka raja berusaha mendapat seorang pemuda untuk mempelajari ilmu sihir itu, sedang di tengah jalan antara tempat ahli sihir dengan rumah pemuda itu ada tempat seorang pendeta (ahli ibadah) yang mengajar agama, maka pada suatu masa pemuda itu singgah di tempat pendeta untuk mendengarkan pengajiannya, maka ia tertarik dengan ajaran pendeta itu sehingga jika ia terlambat datang kepada ahli sihir dia akan dipukul, dan bila terlambat kembali ke rumahnya juga dia dipukul, maka ia mengadu tentang kejadian itu kepada pendeta.
Maka diajar oleh pendeta jika terlambat datang kepada ahli sihir supaya berkata aku ditahan oleh ibuku, dan bila terlambat kembali ke rumah katakan: Aku ditahan oleh ahli sihir.
Maka berjalan beberapa lama kemudian
itu, tiba-tiba pada suatu hari ketika ia akan (hendak) pergi, mendadak
(tiba-tiba) di tengah jalan ada seekor binatang buas sehingga orang-orang
(ramai) tidak berani jalan di tempat itu, maka pemuda itu berkata: "Sekarang
aku akan mengetahui yang mana lebih yang lebih baik di sisi Allah apakah ajaran
pendeta atau ajaran ahli sihir", lalu ia mengambil sebutir batu dan berdoa
"Ya Allah jika ajaran pendita itu lebih baik di sisimu maka bunuhlah
binatang itu supaya orang-orang dapat lalu lalang di tempat ini".Lalu
dilemparkanlah batu itu, dan langsung terbunuh binatang itu. Dan orang ramai
gembira karena telah dapat lalu lintas di jalan itu.
Maka ia langsung memberitakan kejadian
itu kepada Rahib (pendita), maka berkatalah Rahib itu kepadanya : "Anda
kini telah afdhat (pesan) daripadaku, dan anda akan diuji, maka jika diuji
jangan sampai menyebut namaku". Kemudian pemuda itu dapat menyembuhkan
orang buta dan sopak dan berbagai macam penyakit yang berat-berat pada semua
orang.
Ada seorang pembesar dalam majlis raja
dan dia telah buta karena sakit mata, ketika ia mendengar berita bahwa ada
seorang pemuda dapat menyembuhkan pelbagai macam penyakit maka ia segera pergi
kepada pemuda itu sambil membawa hadiah yang banyak, sambil berkata:
"sembuhkan aku, dan aku sanggup memberikan kepadamu apa saja yang anda
suka".
Jawab pemuda itu: "Aku tidak dapat
menyembuhkan seseorang pun sedang yang menyembuhkan hanya Allah azza wajalla,
jika engkau mahu beriman (percaya) kepada Allah, maka aku akan berdoa semoga
Allah menyembuhkan mu".
Maka langsung dia beriman kepada Allah
dan didoakan oleh pemuda dan seketika itu juga ia sembuh dengan izin Allah
s.w.t.
Kemudian ia kembali ke majlis raja sebagaimana biasanya, dan ditanya oleh raja
"Hai Fulan siapakah yang menyembuhkan matamu"
Jawabnya "Rabbi (Tuhanku)".
Raja bertanya: "Aku?".
Jawabnya "Bukan, tetapi Tuhanku dan Tuhanmu iaitu Allah".
Ditanya oleh Raja "Apakah anda
mempunyai Tuhan selain Aku?"
Jawabnya "Ya, Tuhan ku dan Tuhanmu
ialah Allah".
Maka disiksa oleh raja seberat-beratnya
siksa sehingga terpaksa ia memberitahu raja itu akan pemuda yang mendoakannya
untuk sembuh itu.
Maka segera dipanggil pemuda itu lalu
berkata "Hai anak sungguh hebat sihirmu sehingga dapat menyebuhkan orang
buta dan sopak dan berbagai macam penyakit"
Jawab pemuda itu "Sesungguhnya aku
tidak dapat menyembuhkan siapa pun, hanya semata-mata Allah azza wa
jalla".
Raja itu pun bertanya "Adakah
aku?",
"Tidak" jawab permuda itu.
maka tanya raja itu
"Adakah engkau ada tuhan lain
selain aku?"
Jawab pemuda "Ya, Tuhanku dan
Tuhanmu hanya Allah".
Maka pemuda itu ditangkap dan disiksa
seberat-beratnya sehingga terpaksa dia menunjukkan pada Rahib yang mengajarnya.
Maka dipanggil Rahib dan dipaksa untuk meninggalkan agamanya, tetapi Rahib
tetap bertahan dan tidak mahu beralih agama, maka diletakkan gergaji di atas
kepalanya dan digergaji dari atas kepalanya hingga terbelah dua badannya.
Kemudian kembali pemuda itu diperintah
untuk meninggalkan agama yang dianutnya (agama Islam), tetapi pemuda ini juga
menolak perintah raja, Maka raja memerintahkan supaya pergi ke puncak gunung
dan di sana juga supaya ditawarkan kepadanya untuk meninggalkan agamanya dan
mengikuti agama raja, jika tetap menolak supaya dilempar dari atas gunung itu,
maka ketika telah sampai di atas gunung dan ditawarkan kepadanya pemuda untuk
berubah agama, dan ditolak oleh pemuda itu. Kemudian pemuda itu berdoa
"Allahumma ikfinihim bimaa syi'ta: (Ya Allah selesaikanlah urusanku dengan
mereka ini dengan aku sehendak-Mu)". Tiba-tiba gunung itu bergoncang
sehingga mereka berjatuhan dari atas bukit dan mati semuanya, maka segeralah
pemuda itu kembali menemui raja, dan ketika ditanya:
"Manakah orang-orang yang
membawamu?".
Jawabnya: "Allah yang menyelesaikan
urusan mereka".
Lalu pemuda itu diperintah untuk
membawanya ke laut dan naik perahu, bila telah sampai di tengah laut ditanyakan
padanya jika ia mau mengubah agama, jika tidak maka lemparkan ke dalam laut dan
ketika telah sampai di tengah laut pemuda itu berdoa: "Allahumma ikfinihim
bimaa syi'ta", maka tenggelamlah orang yang membawanya semuanya dan
segeralah pemuda kembali menghadap raja.
Dan ketika ditanya oleh raja
"Bagaimana keadaan orang-orang yang membawamu?"
Jawabnya: "Allah yang menyelesaikan
mereka".
Kemudian pemuda itu berkata kepada raja
"Engkau takkan dapat membunuhku kecuali jika engkau menurut perintahku
maka dengan itu engkau akan dapat membunuhku"
Raja bertanya: "Apakah
perintahmu?"
Jawab pemuda: "Kau kumpulkan semua
orang di suatu lapangan, lalu engkau gantung aku di atas tiang, lalu anda ambil
anak panah milikku ini dan kau letakkan di busur panah dan membaca: Bismillahi
Rabbil ghulaarn (Dengan nama Allah Tuhan pemuda ini), kemudian anda lepaskan
anak panah itu, maka dengan itu anda dapat membunuhku". Maka semua usul
pemuda itu dilaksanakan oleh raja, dan ketika anak panah telah mengenai pelipis
pemuda itu ia mengusap dengan tangannya dan langsung mati, maka semua orang
yang hadir berkata: "Aamannaa birrabil ghulaam (Kami beriman kepada Tuhannya
pemuda itu)". Sesudah itu ada orang memberitahu kepada raja bahwa semua
rakyat telah beriman kepada Tuhannya pemuda itu, maka bagaimanakah usaha untuk
menghadapi rakyat yang banyak ini. Maka raja memerintah supaya di setiap jalan
digali parit dan dinyalakan api, dan tiap orang yang berjalan di sana, dan
ditanya lentang agamanya, jika ia telap setia pada kami biarkan, tetapi jika ia
tetap percaya kepada Allah masukkanlah ia ke dalam parit api itu.
Maka adanya orang berbaris-baris
dorong mendorong yang masuk di dalam parit api itu, sehingga tiba seorang
wanita yang mengendong bayinya yang masih menyusu, ketika bayinya diangkat oleh
pengikut-pengikut raja untuk dimasukkan kedalam parit berapi itu, wanita itu
hampir menurut mereka berganti agama karena sangat belas kasihan pada anaknya
yang masih kecil itu, tiba-tiba anak bayi itu berbicara dengan suara lantang:
"Sabarlah hai ibuku karena kau sedang mempertahankan yang hak.
(H.R. Ahmad, Muslim dan Annasa'i)
Berkata Ibnu Abbas kisah ini berlaku 70
tahun sebelum Nabi saw
0 comments:
Post a Comment
Yang ada kritik ....
saran...
komentar.....
silakan!!!
tolong yang sopan be yo..