Q.S
: An-Nisa’ : 36
Sembahlah
Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua,
karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga
jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan apa yang kamu miliki. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.
Ada
10 hak, kedua orang tua (Ibu-Bapak) yang wajib dilakukan oleh anaknya, yaitu :
o Memberikan makan jika mereka
memerlukannya
o Memberikan pelayanan, jika mereka
memerlukannya
o Memenuhi panggilannya sewaktu
diperlukan
o Mentaati perintahnya, kecuali
di suruh maksiat
o Berkata dengannya dengan
ucapan lemah lembut, bukan yang keras dan menyakitkan
o Memberikan pakaian jika
mereka memerlukan, dan anak dalam keadaan yang mampu mengusahakannya.
o Berjalan di belakangnya bukan
mendahui mereka
o Mencari keridhoan padanya. Dengan
sesuatu yang dirinya juga ridho.
o Menghindari hal-hal yang
menjadi kebenciannya
o Memohon ampun bagi mereka,
ketika berdoa bagi pri badinya.
HIKAYAT
:
Nabi
Sulaiman adalah anak kepada Nabi Daud A.S. Sejak kecil lagi Nabi Sulaiman sudah
pandai memberi pendapat yang adil dalam satu-satu hal. Setelah wafatnya Nabi
Daud, Nabi Sulaiman membesarkan kerajaan di bawah pimpinannya. Pada suatu hari,
Nabi Sulaiman mengadakan perjalanan bersama rombongannya yang terdiri daripada
manusia dan jin. Tujuannya adalah untuk melihat kebesaran Allah S.W.T.
Perjalanan
mereka pun tiba di tepi laut, tiba-tiba Nabi Sulaiman terpandang suatu benda
yang menakjubkan di dalam laut. Dia memerintahkan pada jin Ifrit, “Wahai Ifrit,
cuba kamu lihat ke dalam laut, ada suatu benda yang menakjubkan aku, oleh itu
kamu bawakan ia kemari”. Jin Ifrit yang sememangnya gagah tak banyak bercakap
kerana takut akan murka Nabi Sulaiman dan terus menyelam ke dasar laut, namun
dia tidak berjumpa apa-apa.Kemudian Nabi Sulaiman menyuruh jin yang lain
menyelam untuk mendapatkan benda terbabit, namun malangnya jin tersebut pun
gagal berbuat demikian. Akhirnya Nabi Sulaiman pun berkata kepada Ashif bin
Barkhiya, yakni orang yang mendapat ilmu terus dari Allah, “Sekarang aku
perintahkan kepadamu agar pergi ke laut dan dapatkan benda ajaib yang aku
maksudkan”. Ashif bin Barkhiya pun menyelam dan terlihat suatu benda yang
menyerupai kubah yang diperbuat dari kapur putih.